Senin, 19 Oktober 2009

facebook

Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti .edu, .ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya

And now facebook telah menginfeksi semua orang di dunia,Facebook mewabah. Situs pertemanan daring ini menjadi epidemi yang menjangkiti kaum netters. Tak pandang usia, tidak pula status sosial. Ada yang muda, banyak juga yang sudah berumur.Bahkan banyak orang yang menyempatkan diri buka FB walaupun dia masih berada pada jam kerja. Ibu rumah tangga hingga politisi kakap memanfaatkan website jejaring sosial besutan Mas Mark Zuckerberg, si jenius yang tidak lulus dari Harvard University, ini.

Demam Facebook terjadi di seluruh dunia. Lebih dari 130 juta pengguna aktif mengaksesnya setiap bulan, dari komputer desktop mereka, notebook, hingga telepon seluler. Facebook memberikan penyegaran di tengah kejenuhan users terhadap Friendster, situs jejaring sosial yang sudah ada lebih dahulu.

Facebook kini menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya. Tidak marem rasanya kalau tidak menyapa kawan sesama member, atau sekadar mengomentari status mereka. Sangat mengasyikkan bisa melihat foto-foto teman terbaru, lalu menuliskan celetukan pada boks komentar.

Di era Web 2.0 saat ini, Facebook telah menciptakan ruang publik (public space) baru, bahkan lebih jauh dari itu, sebuah lingkungan publik (public sphere) baru bagi masyarakat daring. Ruang publik atau lingkungan publik merupakan bagian dari teori demokrasi moderen. Ruang publik memberikan kesempatan berpartisipasi yang lebih kepada masyarakat untuk mengekspresikan ide-idenya lebih jauh, dan menghadirkan pola dialektika yang baru.

Habermas (Düsseldorf, North Rhine-Westphalia, 18 Juni 1929), filosof cum sosiolog Jerman, menyebutkan public sphere sebagai bagian dari kehidupan sosial, di mana setiap orang dapat saling berargumentasi mengenai berbagai masalah yang dihadapi bersama-sama.

Di tengah masyarakat yang semakin asosial, kehadiran Facebook setidaknya membantu merajut kembali relasi antarindividu yang terputus, akibat dinamika kehidupan yang memaksa masyarakat semakin individualistis. Meski hal tersebut masih dapat diperdebatkan, mengingat kehidupan daring tidak dapat dipersamakan dengan kehidupan riil, namun jujur diakui masyarakat membutuhkan wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi.

Karenanya, pantas saja jika Zuckerberg dinobatkan sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di tahun 2008 oleh majalah Time(menurut saya).

Bulan Februari lalu, jumlah pengguna Facebook dari Indonesia hampir berlipat dua- dengan penambahan lebih dari 800.000 pengguna baru!

Memang, apabila dibandingkan dengan jumlah pengguna Facebook dari Amerika yang mencapai 50.000.000 orang, atau lebih dari 20% dari jumlah populasi Amerika, jumlah pengguna Facebook dari Indonesia masih bisa dikatakan “tidak signifikan”

Walaupun demikian, 1.445.280 jiwa bukanlah angka yang kecil dan dapat diabaikan. Oleh sebab itu, sekarang dengan mudah kita dapat menemukan Facebook Page dari bakal calon presiden dan calon legislator berlomba-lomba mencari dukungan rakyat Indonesia yang masih peduli dengan politik. Selain murah, berkampanye di Facebook memiliki banyak keuntungan besar yang menanti untuk digarap.Dan yang penting jangan jadikan Negara kita jadi republic facebook.

Menurut beberapa orang yang terkena demam facebook situs ini mempunyai keunggulan dari pada nyang lain……

  1. Teman lama di facebook mudah dicari
  2. Layout Facebook simple tapi menarik
  3. Fitur-fitur yang menarik
  4. Privasi dalam Facebook terjamin
  5. Iklan di Facebook tidak mengganggu
  6. Facebook selalu berkembang

Dan semua di atas betul banget! Keluargaku jadi kaya reunian di FB, belum lagi bisa temenan sama orbek. Cuman tetap aja ada negatifnya menurutku.Soalnya taraf kegilaanku ama FB sudah mulai mau mengacaukan hidup. Pengennya tiap hari buka buat nyari tau siapa yang ngirim pesen, nyolek, nampar, ngasi kuis, ngasi hadiah dll…rasanya jadi semangat apalagi kalau teman lama yang ngisengin. Cuma ya gitu…aku jadi tambah lelet nyelesai-in kerjaan kantor karena kesambi ngoprek2 FB.

Terus gara2 FB sekarang mulai males nulis di blog (susah dapat immediate comment kalo ga ada yang baca tulisan kita), kalo di FB mau nulis apa aja biar cuma kalimat iseng selalu ada saja yang ngomentarin. Tapi akhir2 ini aku agak nyadar juga kalo nggak segera mulai nulis yang serius lagi, bakalan dongo ni otak…bu guru kok isi kepalanya iseng mulu…

Ketiga, ada yang bilang di FB banyak yang bohong dan gombal. Menurutku itu akibat terlalu serakah nge-add dan approve orang2 yang ngga kita kenal, jadi supaya ngga ketauan aslinya kita ama orang2 itu kita ngibul deh. Aku sendiri selektif approve friends, mesti benar2 yang aku kenal dan related, kalo ngga bisa berabe wall kita kebaca orang,especially sodara ama mahasiswa kita. Sampai sekarang temenku di FB ga lbh dari 200 juga, itupun aku suka dibikin jengah kalo muncul tulisan temen yang nggak2, saking buanyaknya sih

Yang terakhir..pulsa cepet abis nih, habis aku pake modem m2broom yang classic, harusnya pake yang unlimited ya. Kalo kuliat teman2 di kantor banyak yang pake internet kantor…halah…leletnya masyaallah..gratis tapi boros waktu juga (termasuk korupsi fasilitas negara ngga ya?)

Dan yang terakhir maju terus Indonesia and jangan sampai jadi republic facebook………


 
Themes by: Hope AnImAtion Studio. Powered by Blogger